Rabu, Juli 22, 2009

Pengenalan Teknologi Predictive Maintenance yang diterapkan di Dunia Industri

Mengimplementasikan program PdM (Predictive Maintenance) sudah menjadi pemikiran pusat bisnis dunia dewasa ini. Untuk memdapatkan program yang efektif Anda akan membutuhkan perencanaan dasar yang sesuai dengan tujuan di dunia industri. Contohnya adalah pada Unit Pembangkitan Energy Listrik. Didalamnya terdapat berbagai macam peralatan pendukung seperti rotating equipment dan electrical system. Untuk menjaga keandalan pasokan energy listrik diperlukan suatu metode maintenance yang efektif yang disesuaikan tujuan akhir keandalan demi kepuasan pelanggan. Mapping equipment versus technology sangat diperlukan demi efektivitas maintenance. Untuk peralatan yang cukup mudah diperoleh dipasaran dan sulit untuk memprediksi kapan terjadinya kerusakan cukup dioperasikan berjenis run to failure saja. Sedangkan peralatan yang bersifat rotating equipment jenis kerusakan dapat diprediksi dengan menggunakan teknologi vibration analysis. Hal inilah yang disebut predictive maintenance.

Predictive Maintenance dapat didefinisikan usaha mengumpulkan informasi dari suatu mesin yang beroperasi untuk membantu pengambilan keputusan mengenai :

kesehatan mesin tersebut,

perbaikan dan kemungkinan peningkatan untuk mencapai pengoperasian maksimum sebelum breakdown yang tidak terencana.

Predictive Maintenance merupakan proses menentukan kondisi mesin saat beroperasi untuk memprediksi dan menjadwalkan perbaikan yang paling efisien dari suatu komponen sebelum rusak sehingga tidak mengalami downtime. PdM tidak hanya membantu teknisi menghilangkan downtime yang tidak terencana dan kemungkinan kerusakan parah, tetapi memudahkan mereka dalam pemesanan part secara efektif, perencanaan SDM dan perencanaan pekerjaan ganda saat downtime terencana

Keuntungan Program Predictive Maintenance:

  • Meningkatkan keandalan mesin: mengurangi kerusakan yang tidak terencana
  • Mengurangi biaya pemeliharaan: mengetahui dengan pasti kerusakan yang perlu diperbaiki
  • Meningkatkan produksi: optimasi kapasitas mesin.

Berikut adalah contoh teknologi Prediktif yang berkembang di dunia:

Vibration Analysis: Mendeteksi unbalance, misalignment, kebengkokan shaft, eccentric rotors, Pulley dan Belts dan sebagainya, selain itu juga mengetahui adanya resonansi, mechanical looseness, oil whirl, kerusakan bearing, permasalahan gear mesh, motor dan lainya..

Infrared Thermography: Memonitor emisi dari energy radiasi pada panjang gelombang infra merah, seperti temperature untuk mendeteksi kondisi operasinya, kelainan temperature, daerah yang panas atau dingin dll. Teknik Inframerah dapat digunakan untuk mendeteksi permasalahan pada electrical switchgear, gearbox, transmisi, panel-panel CB, motor, bearing maupun pada peralatan seperti radiator atau cooler

Tribology and Oil Analysis: Didefinisikan sebagai gudangnya pengetahuan pada persentuhan permukaan pada pergerakan relative contohnya pada jurnal bearing dan pelumasnya. Dianalogikan pada tubuh manusia, Oil analysis merupakan pemeriksaan darah terhadap kandungan penyakit. Dengan analisa partikel keausan dapat disimpulkan mengenai kondisi dari internal part. Pengujian tersebut juga membandingkan sifat kimia dan fisik terhadap minyak pelumas baru untuk mengetahui fungsinya sebagai pelumas masih normal atau tidak selain itu juga meliputi pemeriksaan viskositas, kandungan air dan zat aditif.

Motor Condition Analysis: Motor circuit analysis berfungsi memeriksa kondisi belitan, rotor dan motor control supply circuit. MCA menghasilkan tingkat kesehatan dari motor dan gambaran daya yang masuk ke motor.

Eddy Current Analysis: Teknologi Eddy Current digunakan untuk mengidentifikasikan variasi ketebalan tube pada system yang menggunakan teknologi tube heat transfer. Edy Current umumnya digunakan pada peralatan Centrifugal Chiller, Screw Chiller, Reciprocating Chiller, boiler system, dan peralatan lain yang menggunakan tube.

Ultrasound Analysis: Detektor Ultrasonic memiliki 3 macam fungsi utama, diantaranya adalah :1. Mendeteksi kebocoran dalam udara bertekanan, instalasi gas dan vacuum, perangkap uap, system perpipaan tanki dan sebagainya. 2. Mendeteksi kerusakan mekanik pada bearing, gear atau kerusakan mekanik lainnya pada part yang bergerak. 3. Mendeteksi secara elektrik terhadap busur api dan korona yang timbul pada system elektrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar