Latar Belakang
Pengemasan sampel oli menentukan performance sampling test yang akan dilakukan. Beberapa variabel lingkungan seperti temperatur, presipitasi dan sebagainya harus diperhatikan sebelum dilakukan pengemasan sampel. Sampel oli harus bebas dari kontaminasi karena dapat menyebabkan mis-interpretasi hasil uji. Sampling oli yang baik ditentukan oleh:
· Prosedur
· Peralatan yang digunakan
· Lokasi pengambilan
Peralatan Sampling
Peralatan yang digunakan untuk mengekstrak sampel tidak boleh merusak kualitas sampel. Peralatan tersebut harus mudah digunakan, bersih, kuat dan ekonomis. Sangat penting menggunakan bottle connector dan botol yang sudah teruji kebersihannya agar diperoleh sampel yang representatif.
Ø Pompa vacuum
Gambar 1. Pompa Vacuum
Ø Botol sampling
Beberapa ketentuan botol kemasan untuk sampel oli adalah :
1. Material botol dapat terbuat dari plastik polyethylene ( PET ), High Density Polyethylene (HDPE) maupun material dari gelas kaca.
Botol mempunyai tingkat cleanliness sesuai dengan standard Hydraulic Fluid Power- Fluid Sample Containers – Qualifying and Controlling Cleaning Methods yang diatur dalam ISO 3372.
a. Clean : 100 partikel ( 10 mikron / 1 mL fluida )
b. Super clean : 10 partikel ( 10 mikron / 1 mL fluida )
c. Ultra clean : 1 partikel ( 10 mikron / 1 mL fluida )
Botol dari bahan PET maupun HDPE mempunyai keuntungan yaitu jernih sehingga memudahkan pengamatan visual dan mempermudah dalam membandingkan oli yang ada. Adanya kontaminan sangat kecil kemungkinannya dilihat dengan mata telanjang, akan tetapi perubahan warna dan pemisahanan fluida – air dapat diamati.
Botol dari kaca dapat digunakan untuk tingkat cleanliness Ultra clean dan dapat mensuspensikan partikel dengan baik, tetapi botol ini mahal dan mudah pecah. Botol gelas sulit dihandle di sekitar heavy machinery dan direkomendasikan hanya untuk penggunaan di laboratorium. Catatan, beberapa pengemas tidak kompatibel dengan oli sintetis dan pengemas ini dapat terlarut di dalam oli itu sendiri.
2. Botol dari plastik tidak dapat digunakan kembali dalam oil analysis, akan tetapi jika botol kaca dapat digunakan kembali setelah ditreatment di laboratorium
3. Botol harus bersih dan kering
Botol kemasan untuk sampel oli harus bersih dari pengotor seperti embun air, debu, atau bahkan uruhan material. Agar botol kemasan sampel dari bahan kaca terjamin kebersihannya, cuci botol dengan air kemudian dikeringkan dalam oven agar sisa-sisa air dapat teruapkan. Jika diangin-anginkan di tempat terbuka kemungkinan terdapat embun yang terjebak dalam botol. Bilamana tidak memungkinkan untuk dioven, botol yang telah dilengkapi dengan penutup pada saat pengiriman hendaknya tidak dibuka sampai siap diisi dengan sampel di site.
Gambar 2. Botol Sampling
4. Petunjuk pengisian sampel oli ke botol
a. Low Viscosity (ISO VG 32 atau lebih kecil)
Isi sampel ¾ dari total volume botol.
b. Medium Viscosity (ISO VG 32 - ISO VG 100)
Isi sampel ⅔ dari total volume botol.
c. High Viscosity (lebih dari ISO VG 100)
Isi sampel ½ dari total volume botol
5. Lengkapi botol dengan label yang berisi :
a. Lokasi pengambilan
b. Tanggal pengambilan
c. Waktu sampling
d. Jenis peralatan yang dilakukan sampling oli
e. Jenis / merk oli
f. Catatan tanggal / waktu sejak dilakukan penggantian oli terakhir
Lokasi Pengambilan Sampel
Adapun hal hal yang harus diperhatikan mengenai lokasi pengambilan sampel Oli:
a. Sampel harus diambil pada lokasi yang sama pada critical equipment
b. Lokasi Sampel port (pada equipment tertentu telah disediakan sample port dari pabrikan) sebaiknya :
o Setelah bagian yang mempunyai turbulensi, misalnya setelah elbow atau fitting dari pipa
o Setelah pompa dan sebelum filter
o Khusus untuk bagian yang tidak bersirkulasi, sampel diambil dengan drain, diutamakan diambil setelah equipment beroperasi
Beberapa hal yang perlu dihindari yaitu:
· Sampling tidak boleh dilakukan pada dead pipe legs, ujung hose dan pipa tegak dimana oli tidak tersirkulasi
· Tidak boleh diambil setelah filter atau separator, setelah penggantian oli atau filter
· Tidak boleh diambil saat mesin dalam kondisi idle, dingin, tidak beroperasi lama dan tidak boleh diambil pada aliran laminer
Dengan metode sampling dan menggunakan peralatan yang representatif diharapkan hasilnya juga representatif sehingga menunjang kegiatan predictive maintenance menuju kondisi mesin yang andal.
Oleh: Fitriana Wuri
Disarikan dari berbagai sumber:
- The Basics of Used Oil Sampling. Jim Fitch and Drew Troyer, Noria Corporation
- Reclamation Managing Water in the West. Lubrication of Powerplant Equipment. Vol 2-4. July 2004. U.S. Department of the Interior Bureau of Reclamation Denver, Colorado
- Proper Lubricant Sampling – The First Step in Successful Oil Analysis. Holly Jo Borden. Entek IRD International
Tidak ada komentar:
Posting Komentar