Jumat, September 11, 2009

Diskusi Mengenai Tragedi Ledakan di PLTA terbesar di Rusia


Berita mengenai terjadinya ledakan yang menyebabkan rusaknya instalasi PLTA di Rusia sudah saya postingkan beberapa waktu yang lalu. Kejadian yang menewaskan setidaknya 75 orang itu cukup membuat pengelola PLTA di Indonesia prihatin dan setidaknya perlu untuk dilakukan sharing mengenai kejadian tersebut. Beberapa saat lalu 2 orang teman saya akhirnya juga membahas dan mempresentasikan materi mengenai investigasi yang telah dilaksanakan pihak Rusia mengenai insiden tersebut, tentunya dengan ditambahkan beberapa pemikiran dari teman-teman sendiri, kemungkinan-kemungkinan penyebab kejadian mengerikan tersebut sekaligus sebagai upaya pencegahan agar tidak terjadi insiden serupa di Indonesia. Dari presentasi yang dihimpun dari berbagai sumber tersebut menunjukkan bahwa PLTA Sayano–Shushenskaya hydroelectric power station merupakan PLTA terbesar di Rusia dan merupakan 6 besar di dunia. Memiliki 10 power plant dengan kapasitas masing-masing 650 MW dengan data teknis sebagai berikut:

Ø Turbine Type : Francis (16 blades)

Ø Rated Power : 650 MW each

Ø Rated Discharge per Unit : 358,5 m³/s

Ø Nominal Speed : 142,86 rpm

Ø Net Head : 194 m

Ø Operation Date : 1978

Ø Runner Weight : 156 ton

Ø Runner Diameter : 6,77 m



Beberapa catatan kejadian sebelum terjadi tragedi besar di pada tanggal 17 Agustus 2009 yakni :

  • Gangguan tahun 1979 : Pada 23 Mei 1979, terjadi bocoran air sampai memasuki machine hall dan membanjiri ruang turbine. Turbine kerbali bisa dioperasikan kembali pada 4 Juli 1979.
  • Gangguan tahun 1985 : Pada tahun 1985 terjadi bencana banjir yang menghancurkan sekitar 80 % kongkrit pada spillway bottom plate, memutus anchor bolt setebal 2 yan tertanam sekitar 7 meter di dalam bed rock
  • Gangguan tahun 1988 : Pada tahun 19988 terjadi lagi bencana banjir yang menghancurkan spillway well.

Dan tragedi pada 17 Agustus 2009, Pembangkit mengalami tragedy tragis, sehingga terjadi banjir pada power house dan ruang turbine samapi terjadi ledakan transformer. Hasil investigai dan penyelamatan, pada 4 September 2009, 73 orang dipastikan meninggal dan 2 orang lagi dilaporkan masih hilang, dengan kemungkinan besar meninggal. Diskusi pun cukup ramai dengan berbagai opini dari peserta yang kebanyakan berlatar belakang teknisi PLTA. Termasuk juga pembahasan faktor resiko terjadinya gempa pada bendungan dan PLTA, karena akhir-akhir ini Indonesia sering terjadi gempa.

Untuk selengkapnya presentasi dan video yang sudah dikemas dalam satu file dapat di unduh disini.

Namun jika terlalu berat downloadnya naskah asli bisa disini

Untuk versi Bahasa Indonesia disini


Senin, September 07, 2009

Ternyata Aplikasi PdM sama dengan Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Beberapa hari yang lalu kami melaksanakan pemeriksaan kesehatan rutin. Hal yang rutin dilaksanakan setiap tahun sekali. Pemeriksaan meliputi pemeriksaan darah lengkap, rekam jantung, foto thorax dan pemeriksaan telinga. Ternyata memang terdapat kesamaan antara test- test tersebut dengan aplikasi ilmu predictive. Diantaranya adalah sebagai berikut:

§ Oil Analysis = Pemeriksaan Darah Lengkap

Pada pemeriksaan darah lengkap, akan diketahui jumlah trombosit, haemoglobin, leucosit dll yang dapat disamakan sebagai sifat kimia dari oil, kemudian adanya kolesterol, trigliserida, acid uric/asam urat, dapat disamakan dengan contaminant partikel, atau wear debris yang sama-sama menunjukkan adanya kelainan didalam pada darah. Dan tentu saja sama-sama menunjukkan adanya kelainan: pada darah akan menunjukkan suatu penyakit dan pada minyak/oil menunjukkan gejala kerusakan pada system pelumasan. Dan keduanya perlu segera diambil tindakan pencegahan atau pengobatan.



Gambar 1. Trivektor Oil Analysis

Gambar 2. Test Darah

§ Vibration Analysis = Rekam Jantung

Gambar 3. Vibration Analysis

Gambar 4. EKG

Pada Analisa Vibrasi, yang diukur adalah perpindahan obyek/displacement atau kecepatan gerak obyek/velocity. Semakin tinggi nilai vibrasi (velocity, mm/s rms) maka menunjukkan level kerusakan dari obyek tersebut (rotating equipment), demikian pula dengan Rekam jantung, tentunya jantung mempunyai ritme/getaran tertentu yang dianggap normal dan tidak normal, keduanya sama-sama mengetahui tingkat kesehatannya berdasarkan getaran yang terjadi.

§ Ultrasonography/UT (NDT) = Foto thorax

Ilmu Ultrasonic Test merupakan metode pengujian Non Destructive Test terutama pada material-material yang butuh pengujian tanpa merusak, misalnya pada sleeve bearing/babbit. Tujuannya mengetahui adanya porosity/kerusakan didalam internal babbit. Karena adanya cacat pada babbit bearing akan menimbulkan pengaruh pada kekuatan bearing tersebut dalam menopang gaya-gaya yang terjadi. Pada foto thorax tujuannya juga mengetahui adanya kelainan pada internal tubuh manusia, terutama paru-paru, jantung, dan lain-lain. Ketika terdapat suatu penyakit, dari foto tersebut sudah bisa diketahui jenis penyakit dan tentunya akan mempermudah penyembuhan.

Gambar 5. Ultrasonic Test

Gambar 6. Foto Thorax

§ IR Thermography = pemeriksaan suhu tubuh

Gambar 7. IR Thermography

Gambar 8. Suhu Tubuh

Pada IR Thermography, peralatan yang diperiksa terutama yang menimbulkan panas, misalnya pada peralatan elektrik seperti DS, CB, Peralatan Kontrol, Switchgear dan lain-lain. Ketika terjadi kelainan/gejala kerusakan maka akan terlihat efek panas pada peralatan tersebut, sehingga analisa akan lebih mudah, misalnya kondisinya kendor, kurang presisi atau arus tidak seimbang. Pada tubuh manusia, ketika terjadi demam maka suhu tubuhnya akan meningkat, seperti pada kasus H1N1 atau Flu Babi, untuk mengetahui seseorang demam juga menggunakan thermal imager yang biasanya dipasang di Bandara-bandara.

Nah, para praktisi PdM, tentunya selain memprediksi peralatan di lingkungan tempat kerja Anda agar terhindar dari kerusakan, jangan lupa untuk selalu memperhatikan kesehatan Anda sendiri dengan rutin melaksanakan PdM untuk manusia yaitu cek darah, jantung, paru-paru dan lain-lain.