Minggu kemaren saya mengikuti kegiatan TRUC 2009 yang diselenggarakan oleh PT Tiara Vibrasindo Pratama di Bogor. Waktu itu saya mempresentasikan aplikasi IR Thermography di Pembangkit Listrik, dari beberapa tanya jawab ternyata ada juga perusahaan di Indonesia yang belum memliliki thermal imager type kamera sebagai bagian dari tools PdM mereka termasuk juga tips untuk mengambil thermal image pada lokasi outdoor. Dari pengalaman saya salah satu faktor penting dalam IR Thermography adalah kualitas gambar thermal image. Gambar merepresentasikan kondisi peralatan, oleh karena itu jika terdapat kekurangsempurnaan pada gambar maka hasil analisa bisa jadi tidak sesuai atau bahkan tidak dapat dianalisa. Beberapa hal yang berpengaruh pada kualitas thermal image adalah:
§ Fokus
Hasil thermal image haruslah focus, seperti halnya pada kamera digital. Ketajaman gambar diperlukan dalam intepretasi komponen-komponen dalam thermal image tersebut. Fokus berarti ketepatan temperature.
§ Level/brightness thermal & Rentang thermal
Ketika obyek yang dibidik memiliki panas yang rendah maka, akan cukup sulit untuk membuat suatu thermal image yang bagus. Akan tetapi hal itu cukup menunjukkan bahwa obyek tersebut dalam kondisi normal.
§ Perspektif
Hasil pemeriksaan Thermography diharapkan tidak hanya teknisi saja yang perlu mengetahui kondisi termasuk analisa dan rekomendasi suatu thermal image, namun besar kemungkinan juga melibatkan pihak manajemen, yang notabene cukup awam terhadap suatu peralatan elektrik tertentu. Sehingga tampak perspektif peralatan diperlukan termasuk juga digital image agar keseluruhan peralatan yang diduga mengalami kelainan/rusak bisa terbaca.
§ Komposisi
Setiap obyek memiliki karakteristik tersendiri, dan dengan respon dari infra merah yang dipancarkan akan terpantul suatu pencitraan sesuai dengan jenis materialnya. Jenis material menentukan emisivitasnya. Pengukuran dikatakan reliable jika emisivitas benda lebih dari 0.6 dan latar belakang obyek dapat dikontrol.
Selain itu faktor pencahayaan dan angin juga penting karena akan mempengaruhi hasil bidikan kita. Dari pengalaman saya jika cahaya luar terlalu kuat maka akan berpengaruh pada hasil. Perbedaan temperature dimungkinkan tidak terbaca. Selain itu pada beberapa thermal imager akan mati secara otomatis sebagai perlindungan dirinya ketika pencahayaan terlalu kuat atau tidak sengaja terpapar Matahari. Ketika pemeriksaan outdoor, misalnya pada outdoor switchgear, hasilnya tidak akan optimal jika dilaksanakan siang hari. Karena cahaya didominasi cahaya matahari. Mengapa?? Karena cahaya matahari juga memancarkan radiasi. Dan tentunya emisi infra merah dari peralatan akan kalah oleh radiasi matahari.
Ketika malam hari, gangguan cahaya tidak ada, sehingga keseluruhan image yang dihasilkan dominan berasal dari emisi panas equipment. Tidak ada noise.
Namun apabila tidak memungkinkan dilaksanakan pick up data thermal pada malam hari karena alas an khusus, sebaiknya pengambilan dilakukan saat pagi hari atau pun sore hari, atau saat cuaca mendung. Hal itu cukup membantu mengurangi efek cahaya matahari pada hasil thermal image.
Yang terpenting adalah practice & practice. Selalu dan selalu latihan mengambil thermal image. Karena dengan berlatih keahlian kita akan selalu terasah. Tujuannya agar data image yang dihasilkan dapat dianalisa dan bukan menjadi data sampah.
Blogging is the new poetry. I find it wonderful and amazing in many ways.
BalasHapusI am extremely impressed along with your writing abilities, Thanks for this great share.
BalasHapusIt was very useful for me. Keep sharing such ideas in the future as well. This was actually what I was looking for, and I am glad to came here! Thanks for sharing the such information with us.
BalasHapusHey keep posting such sensible and significant articles.
BalasHapus